Tesis

Prevalensi dan Hubungan Karakteristik Pasien dengan Kasus Disfungsi Dasar Panggul di Poliklinik Rawat Jalan RSCM = Prevalence and Characteristics Related Pelvic Floor Dysfunction in RSCM outpatient clinic.

TUJUAN: Mengetahui prevalensi serta karakteristik yang berhubungan dengan DDP, termasuk kasus POP, IU dan IF di poliklinik rawat jalan RSCM. LATAR BELAKANG: Disfungsi dasar panggul (DDP) termasuk prolaps organ panggul (POP), inkontinensia urin (IU) dan inkontinensia fekal (IF). Prolaps organ panggul prevalensinya semakin meningkat seiring dengan usia. Perubahan pada demografi populasi dunia akan menghasilkan pula dampak yang lebih besar pada perempuan, yang akan meningkatkan kelainan ginekologi salah satunya adalah terhadap permintaan pelayanan kesehatan terkait DDP. Diperkirakan peningkatan jumlah permintaan akan pelayanan DDP pada 30 tahun mendatang akan meningkat sebanyak dua kali lipat dari populasi. Rasa malu dan tidak nyaman pada saat pemeriksaan dasar panggul merupakan batasan yang signifikan bagi perempuan yang datang ke poliklinik. DESAIN DAN METODE: Penelitian ini merupakan suatu studi potong lintang, dengan populasi terjangkau yang dipilih secara konsekutif, berlangsung pada bulan Januari hingga April 2016 di poliklinik rawat jalan ginekologi, uroginekologi dan endokrinologi RSCM. Data diambil dari subjek penelitian menggunakan form penelitian serta dilakukan pemeriksaan dasar panggul menggunakan formulir POP-Q. HASIL: Sebanyak total 197 subjek, didapatkan prevalensi pasien DDP di poliklinik rawat jalan RSCM sebesar 33%. Prevalensi kasus POP adalah 26,4%; kasus IU sebesar 15,3% serta kasus IF sebesar 2,5%. Dilakukan uji Chi square untuk menilai hubungan antara masing-masing karakteristik dengan kejadian DDP didapatkan kelompok usia > 60 tahun sebanyak 69 kali berisiko terjadinya DDP dan 14 kali pada kelompok usia 40-56 tahun; sebanyak 76 kali risiko terjadinya DDP pada kelompok multiparitas dan 14,2 kali pada primiparitas. Kelompok perempuan dengan persalinan pervaginam mempunyai risiko sebanyak 1,9 kali terjadinya DDP. Kelompok postmenopause mempunyai risiko terjadinya DDP sebesar 18 kali. Faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian DDP ddidapatkan terbesar adalah usia diikuti oleh paritas, suku, cara persalinan dan menopause. KESIMPULAN: Disfungsi dasar panggul mempunyai pengaruh cukup besar terhadap perempuan dan meningkat dengan usia, paritas serta penuaan.
Kata Kunci: Disfungsi dasar panggul, prolaps organ panggul, inkontinensia urin, inkontinensia fekal, prevalensi, faktor risiko


AIM: To determine the prevalence and characteristics related to pelvic floor dysfunction (PFD), including pelvic organ prolapse (POP), urinary incontinence (UI), and fecal incontinence (FI) in RSCM outpatient clinic. BACKGROUND: Pelvic floor dysfunction including pelvic organ prolapse, urinary incontinence and fecal incontinence. Prevalence of pelvic organ prolapse increasing with age. Changes in the demographics of the world population will generate a greater impact on women, which will increase gynecological disorders which will impact the services demand related to PFD. It is estimated that demand of DDP services in the next 30 years will increased as much as twice of the population. The embarrassment and discomfort during the pelvic floor examination is a significant limitation for those who come to the clinic. DESIGN AND METHODOLOGY: A Cross sectional study was conducted in the RSCM outpatient clinic, patients selected using consecutively sampling lasted from January until April 2016 at the gynecology, endocrinology and uroginekologi RSCM outpatient clinic. Data were taken from the study subjects using research form and pelvic floor examination using POP-Q form. RESULTS: A total of 197 subjects obtained in this study, the prevalence of patients with PFD found 33%. The prevalence of POP was 26.4%; UI case of 15.3% and the case of FI of 2.5%. Chi-square test performed to assess the relation between individual characteristics and PFD, found women aged > 60 years and aged 40-59 years have probability 69 and 14 times respectively to developed PFD. The probability of developing PFD are 76 and 14,2 times in multiparity and primiparity. Woman with vaginal delivery had a change to developed PFD 1,9 times. Postmenopausal woman had a probability 18 times developing PFD. Strongest risk factor in PFD are age parity, race, mode of delivery and postmenopausal women. CONCLUSION: Pelvic floor disorder affect a substantial of women and increases with age, parity and aging.
Keywords: Pelvic floor dysfunction, pelvic organ prolapse, urinary incontinence, fecal incontinence, prevalence, risk factor.

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2016
Pengarang

Nur Rachmaniyah Fauziah - Nama Orang
Budi Iman Santoso - Nama Orang

No. Panggil
T 16 417 FK
Penerbit
Jakarta : Program Studi Obstetri dan Ginekologi.,
Deskripsi Fisik
xiv, 55 hlm., 21cm x 30cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T16417FKT16417FKPerpustakaan FKUITersedia
Image of Prevalensi dan Hubungan Karakteristik Pasien dengan Kasus Disfungsi Dasar Panggul di Poliklinik Rawat Jalan RSCM = Prevalence and Characteristics Related Pelvic Floor Dysfunction in RSCM outpatient clinic.

Related Collection